MusliModerat: Mbuletnya Nama Se-Keluarga: Antara Kyai Bisri Mustofa (Alm) dan Kyai Mustofa Bisri

MusliModerat
Berita Berimbang Untuk Muslim Nusantara 
thumbnail Mbuletnya Nama Se-Keluarga: Antara Kyai Bisri Mustofa (Alm) dan Kyai Mustofa Bisri
Oct 10th 2017, 06:43, by noreply@blogger.com (Blitarpos Agency)

MusliModerat.net - Ini memang bisa bikin bingung. Kakekku bernama Bisri Mustofa (Bisri bin [Zainal] Mustofa). Anak keduanya, paman saya, diberi nama Mustofa, seperti nama ayahnya –anak pertama, ayah saya, diberi nama Kholil, seperti nama gurunya. Jadi: Mustofa (bin) Bisri. Sampai sekarang, nama kakek saya (Bisri Mustofa) masih cukup sering disebut-sebut orang –sekarang ini namanya diabadikan sebagai nama jalan depan rumah saya; Jl. KH Bisri Mustofa, sementara ada generasi baru yang kurang mengenalnya dan lebih mengenal anaknya: Mustofa Bisri. Akibatnya, terkadang terjadi kerancuan antara dua nama yang saling terbalik itu.

Ketika nenek saya (Nyai Bisri Mustofa) wafat sebulan yang lalu, konon terjadi kekacauan informasi didunia tweeter –saya sendiri tidak ngetwit, meskipun sudah punya akun. Banyak tweetwers mengira bahwa yang meninggal adalah isteri paman saya (Nyai Mustofa Bisri) dan sejumlah teman menelepon saya untuk meminta kejelasan.
Beberapa waktu yang lalu, datang seorang ustadz dari Kuala Lumpur, Malaysia. Dia itu keturunan Jawa, dan sudah beberapa tahun beristiqomah mengajarkan "Al Ibriz", kitab tafsir karya kakek saya (Kiyai Bisri Mustofa), di berbagai masjid di Kuala Lumpur. Ia datang ke Rembang sengaja mencari paman saya (Kiyai Mustofa Bisri) dengan maksud minta ijazah kitab tersebut demi menyempurnakan barokah.

"Oh, silahkan", kata paman saya, "sejak ditulis, kitab itu memang sudah diniyati ijazah ilmu".
Ustadz itu tampak lega.
"Ngomong-ngomong, kapan kitab ini selesai ditulis?" ia bertanya.
"Yaa… sekitar awal 60-an".
Si Ustadz terperangah. Kaget bukan kepalang. Ia pandangi paman saya lekat-lekat, seolah meneliti makhluk asing.
"Memangnya panjenengan sekarang usia berapa?"
"Enam puluh atau enam puluh satu"
"Waduh!", Si Ustadz garuk-garuk kepala, "jadi waktu nulis Al Ibriz itu panjenengan baru usia berapa?"
Paman saya tertawa terbahak-bahak. Lalu menjelaskan kekeliruan Si Ustadz yang telah menganggap Mustofa Bisri sebagai Bisri Mustofa.
Perlu diketahui, ini bukan potensi kekacauan yang paling buruk. Ketika dikaruniai anak lelaki (semata wayang, bungsu setelah enam orang anak perempuan berturut-turut), paman saya menamainya Bisri pula. Jadi: Bisri (bin) Mustofa bin Mustofa (bin) Bisri bin Bisri (bin) Mustofa. Bingung?

Sewaktu diajak ayahnya berziarah ke Palestina, adik sepupu saya itu tertahan berjam-jam di pos imigrasi Israel sampai harus minta bantuan kesana-kemari untuk "membebaskannya". Belakangan baru disadari bahwa pihak Israel pusing membaca data identitas di paspornya:
Nama : Bisri Mustofa bin Mustofa Bisri
Alamat: Jl. KH Bisri Mustofa
Saya bayangkan, petugas imigaris Israel berpikir seperti Bu Satomi Nurchasanah setiap kali beliau membaca dongengan saya: "Ini beneran atau guyon?"
Belakangan saya dapati keruwetan yang bahkan lebih parah lagi. Yaitu bahwa ada saja orang yang mengira saya ini adiknya Gus Mus. Maka, waktu nenek saya wafat, ada sejumlah SMS masuk ke HP saya yang isinya: "Turut berbela sungkawa atas meninggalnya ibunda Gus Mus dan Gus Yahya". Padahal yang meninggal itu nenek saya saja, sedangkan ibu saya masih segar-bugar. Nasib….

________________________
Dishare dari KH. Yahya Cholil Staquf
Pernah menjadi Juru Bicara Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Saat ini sebagai Katib Syuriah PBNU dan Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our polices, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

0 Response to "MusliModerat: Mbuletnya Nama Se-Keluarga: Antara Kyai Bisri Mustofa (Alm) dan Kyai Mustofa Bisri"