Subhanallah !! Berkat Didikan Kyai NU, anak PKI ini Jadi Kyai
—
Jumat, 29 September 2017
—
Add Comment
—
Kajian Islam
MusliModerat.net - Terlahir
dari keluarga PKI, Setiono akhirnya disuruh ibunya mondok ketika beliau
masih belia. Kematian paman yang mengasuhnya sejak kecil adalah spirit
yg menguatkannya mondok. Maklum, pamannya mati karena disembelih Banser
karena terlibat PKI pada tahun 1966 atas instruksi Jenderal Soeharto.
Pilihan
ibunya adalah memondokkan Setiono berguru ke Kyai Muchtar (panggilan
ayah saya KH. Achmad Muchtar Ghozali) yang baru pulang mondok di
Ketapang Kepanjen di bawah asuhan Romo Kyai Mohamad Said pada tahun
1967.
Kyai
Said adalah ulama kharismatik dari Malang, santri Kyai Khozin Siwalan
Panji dan Kyai Hasyim Asyari. Beliau dikenal sebagai waliyullah dan
ulama nasionalis karena ilmu laduni dan 'kejadugannya' menggembleng para
santri dalam melawan penjajah belanda, jepang hingga pemberontak PKI.
Selain
karena alasan paling dekat rumah, PPAI Darun Najah yang diasuh Kyai
Muchtar memang pondok satu satunya yang ada dan berdiri di Tlogosari
(nama desa saya sebelum diganti dengan Ngijo). Maklum, Tlogosari sebelum
'66 adalah desa basis PKI terbesar untuk wilayah Malang utara.
Maka
untuk menutup masa lalu yang kelam dan 'ngabang' (abangan), kyai
Muchtar pun mengganti nama Setiono menjadi Burhan. Bahkan tahun '70an
setelah banyak santri yang mondok dan banyak musholla berdiri di
Tlogosari, kepala desa pun mengganti desa Tlogosari menjadi Ngijo agar
bercorak NU untuk menghilangkan kesan abangan yang selama ini melekat
pada Tlogosari.
Sebab, sebelum tahun '65
memang hanya ada satu masjid dan satu musholla berdiri di dusun
Tlogosari yakni masjid al Qurba di kidul embong yang asalnya musholla
yang didirikan mbah Ahmad, kakek Kyai Muchtar dan musholla lor embong
yang didirikan ayah beliau, mbah Ghozali.
Sreeeeet ___________
Dua
tahun mondok, Burhan pun dikenal banyak orang karena kepiawaiannya
berceramah dan berdakwah. Bahkan tahun '70 Burhan menjuarai lomba pidato
santri se Karangploso Singosari hingga membuat dia sering dapat job
undangan ceramah.
Namun Danramil
Karangploso ketika itu tahu, Burhan adalah anak PKI. Sehingga dengan
pressure ala ABRI jaman orba dan alasan waspada terhadap bahaya laten
PKI, Burhan pun dibredel. Kyai Muchtar pun dipaksa membubarkan pondok
yang sudah diasuh selama 4 tahun dengan alasan telah melindungi PKI
hingga semua santri dipaksa pulang.
Namun
selang hampir satu bulan setelah melalui proses negosiasi spiritual dan
sosial politik yang dilakukan kyai Muchtar, Burhan dan kawan kawan pun
akhirnya bisa kembali ke pondok. Kyai Muchtar pun melanjutkan tugas
mendidik para santri, meski Burhan tidak bisa lagi ceramah sebebas
sebelumnya.
Sreeeeet ___________
Tahun
1972 adalah tahun ujian bagi Burhan. Jiwa muda dan pubertas memang
kadang membuat santri tidak menurut. Hal itu membuat Burhan ditakzir
(dihukum) sang guru akibat pelanggaran pasal 'genda'an' yang dilakukan.
Burhan pun dititipkan Kyai Muchtar ke Gus Pud (Kyai Mahfud Tasikmadu
santri mbah Sahlan Krian) agar tirakat puasa.
Setahun
pun berlalu, Burhan yang ikhlas menjalani hukuman itupun didawuhi sang
guru; "Awakmu muleh opo mbalik nang pondok, bur? Yen muleh kudu mulang.
Yen mbalik mondok kudu ngaji".
Burhan
yang sudah cukup dewasa akhirnya memohon izin pulang dengan izin dan
restu sang guru. Dan kini Burhan yang bernama asli Setiono anak PKI itu
telah menjelma menjadi sang kyai di kampungnya dan memiliki lembaga
pendidikan bernama PPAI as Saidiyah di Ngenep Karangploso.
Kisah
ini bukan saja diceritakan abah saya, tapi juga diceritakan cak Burhan
langsung kepada saya sambil terisak tangis terharu ketika berada Makah
sewaktu menjalankan ibadah haji tahun 2004 dan bertemu saya. Bahkan
beliau kini sudah menjalankan haji dan umroh beberapa kali secara gratis
sebagai keberkahan menjadi Kyai.
Sreeeeet _____________
Kisah
kampung saya bernama Tlogosari yang sebelum '66 'ngabang' (merah karena
PKI) namun kini berubah Ngijo (hijau karena NU) serta kisah Kyai Burhan
yang berasal dari keluarga PKI namun menjelma menjadi Kyai hanyalah
satu cerita dari puluhan cerita yang saya punya.
Maka
bagi siapapun yang terobsesi 'hunting' PKI di Indonesia akibat
kekenyangan makan 'gorengan menjes' PKI; bagi para pengikut bumi datar
yg selalu dihinggapi rasa phobia, dendam dan benci akibat terhipnotis
orasi politisi 'busuk' yang suka menakut nakuti dengan mengatakan bahwa
ada 60 juta PKI yang bangkit mengancam negeri ini..
Saya
mengundang anda ke kampung saya karena saya masih memiliki puluhan
cerita dan bukti lain selain Kyai Burhan yang kini telah menjadi orang
manfaat bagi umat agar mengerti bahwa rekonsiliasi itu jauh lebih baik
daripada menakuti nakuti. Dan mengubur pahitnya masa lalu itu jauh lebih
mulia daripada membangkitkan kepedihan masa lalu.
Tapi
bagi mereka yang cerdas, memiliki hati luas dipenuhi cinta kasih dan
pemaaf pada sesama, serta optimis dengan kemajuan NKRI, Kyai Burhan
adalah satu diantara tanda kebesaran Allah dalam memberikan rahmat
kepada orang yang dikehendaki.
Bagaimana
orang yang dulu dianggap nista sebagian orang karena PKI kini menjadi
makhluk mulia karena kemuliaan akhlak yang dimiliki. Justru orang yang
merasa paling benar dan paling suci karena tidak pernah berurusan dengan
PKI itu kini menistakan diri dengan keburukan moral akibat termakan
fitnah keji.
Sreeeeet ___________
Dan
bagi para politisi busuk negeri ini, jika berambisi meraih tampuk
kekuasaan atas negeri ini, tidak adakah cara yang lebih elegan dan
bermoral selain dengan mengobok obok kedamaian dengan membuat opini
sesat yang bisa memecah belah persatuan bangsa ini?
Masa
lalu sejarah memang tidak bisa dipungkiri. Tapi optimis dengan masa
depan adalah modal untuk membangun negeri. Karena persatuan dan kesatuan
bangsa adalah pondasi untuk membangun kejayaan bangsa yang berdiri
kokoh diatas tetesan darah para pahlawan negeri ini.
Salam pancasila sakti ..
Jaga persatuan dan NKRI..
Dishare dari Mas Yazid Tom's
|
0 Response to "Subhanallah !! Berkat Didikan Kyai NU, anak PKI ini Jadi Kyai"