Gus Dur: Politik itu Seni Tipu-tipu
—
Kamis, 28 September 2017
—
Add Comment
—
Politik
MusliModerat.net - POLITIK ITU SENI. ADA SENIMAN HEBAT, ADA SENIMAN CÊKÈTHÈR
Ini
sudah pernah saya tulis di Terong Gosong duluuu sekali. Saat ini
kayaknya ada momentum yang sesuai, tapi rasanya malas mendukiri timbunan
terong gosong yang sudah menggunung gitu. Enakan saya tulis ulang saja.
Otto
Eduard Leopold, Pangeran Bismarck, Bangsawan dari Lauenburg, belakangan
terkenal sebagai Otto von Bismarck, seorang negarawan Prussia (Jerman
lama), mengatakan bahwa politik adalah seni tentang apa yang mungkin (dicapai), "Politics is the art of the possible".
Suatu
hari kondisi kesehatan Gus Dur anjlog. Dokter-dokter ribut hendak
membawanya ke rumah sakit, tapi beliau ngotot nggak mau. Dibujuk,
dirayu, digrênjik-grênjik, beliau malah tambah keras menolak. Sampai
kemudian fisiknya sendiri yang menyerah dan beliau pun pingsan. Barulah
orang-orang bisa menggotongnya kedalam ambulan untuk dilarikan ke rumah
sakit.
Setelah beberapa hari, kondisi
kesehatan beliau berhasil dipulihkan. Dokter bilang, beliau sudah boleh
pulang. Tapi saat orang-orang hendak berkemas, Gus Dur melarang.
"Aku mau di sini saja!" katanya.
Nyai Sholihah Yusuf, sepupu beliau yang adalah ibundanya Saifullah Yusuf, jadi bingung,
"Yak
apa sé, Dik? Sampeyan kemaren sakit nggak mau dibawa ke rumah sakit.
Sekarang di rumah sakit sudah sembuh, malah nggak mau pulang".
"Wingi
iko aku loro api-api waras. Saiki aku waras api-api loro", kemaren dulu
itu aku sakit pura-pura sehat, sekarang aku sehat pura-pura sakit.
Sebelum
itu, di Istana Negara, dalam satu pertemuan empat mata dengan Ketua
Umum Partai Golkar --waktu itu, Akbar Tanjung-- Presiden Abdurrahman
Wahid berkata,
"Politics is the art of deception", politik itu seni tipu-tipu.
Dishare dari KH Yahya Cholil Staquf
|
0 Response to "Gus Dur: Politik itu Seni Tipu-tipu"