MusliModerat: Berkah Logo NU dan Foto Gus Dur, Pesantren di Papua tak Jadi Dihancurkan

MusliModerat
Berita Berimbang Untuk Muslim Nusantara 
thumbnail Berkah Logo NU dan Foto Gus Dur, Pesantren di Papua tak Jadi Dihancurkan
Jan 21st 2018, 10:02, by noreply@blogger.com (Blitarpos Agency)

MusliModerat.net - Pengasuh PPMQ Al-Qolam Papua Barat Ustadz Darto Syaifudin memiliki pengalaman pribadi terkait logo NU dan foto beberapa tokohnya seperti Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 

Karena mendirikan pesantren, Ustadz Darto hendak diusir bahkan dibunuh warga sekitar. Ia dianggap ikut serta menyebarkan paham-paham Islam keras yang tak disukai mereka. Namun urung diusir karena di pesantrennya terdapat logo NU dan tokohnya. 

Alumni Madrasatul Qur'an Tebuireng (MQ) ini merantau ke ujung timur Indonesia, Papua Barat, tahun 2000. Di sana ia mulai aktivitas dengan pekerjaannya sebagai penjual ayam. Langganannya adalah warga pendatang dan asli. 

Namun, dalam melakukan penyembelihan, menurut dia, mereka masih belum sempurna secara syar'i. Ia sedikit demi sedikit memberi arahan sebagaimana ajaran Islam yang benar dalam penyembelihan. 

"Alhamdulillah berhasil dan banyak yang mulai meniru," katanya Jumat (26/5). 

Di Papua Barat, Muslim sangat minoritas. Islam yang minoritas ini pun didominasi aliran garis keras yang gampang mengafirkan kalangan Islam sendiri yang tak sehaluan dengan mereka apalagi orang non-Muslim. Sehingga masayarakat asli merasa terusik. 

Kondisi ini kemudian menjadi hantu saat awal pembangunan PPMQ Al-Qalam. Mereka menolak berdirinya PPMQ Al-Qalam. Pasalnya Ustadz Darto Syaifudin sebagai bagian Islam garis keras. 

Sikap penolakan mereka tidak tanggung, Majelis Rakyat Papua mengepung sekitar pondok dengan dengan membawa berbagai macam senjata tajam  seperti tombak, panah, parang dan sebagainya.

Tak lama kemudian, mereka langsung masuk ke ruang utama pondok. Di saat itulah mereka melihat logo NU, foto Gus Dur, kalender Tebuireng dan MQ, foto Mbah Hasyim Asy'ari. 

Aneh, kepala suku mereka tak melakukan apa-apa, malah kemudian berteriak:

"Berhenti, kau punya pesantren ada hubungan apa dengan Tebuireng dan foto-foto ini?" ungkapnya dengan menirukan logat mereka.

"Saya diam tidak menjawab karena memang kondisi saat itu mencekam. Akhirnya mereka meletakkan senjata, duduk dengan hormat mengikuti kepala suku besarnya. Mereka berteriak:  'Gus Dur... Gus Dur,.. Kita punya orang tua NU kita punya Saudara'," sambung dia.

Pada saat itu juga tanpa diduga, niat mereka tiba-tiba menjadi baik dan mulia. Mereka menyatakan kepada Ustadz Darto akan menjaga pesantrennya. "Pak Ustadz, mulai detik ini kami yang menjaga pesantren ini, kami yang jaga, lalu mereka berteriak bersama-sama tanda mendukung. Alhamdulillah sampai detik ini pesantren kita berdiri dengan dukungan mereka juga", tuturnya.

Menurut dia, ridho dan doa guru-guru kita di pondok pesantrn sangatlah penting saat mengamalkan ilmu. 

"Sekali lagi, berpeganglah pada Al-Qur'an dan berdakwalah dengan akhlak yang sejuk," Pesan dia. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi/NU Online)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our polices, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

0 Response to "MusliModerat: Berkah Logo NU dan Foto Gus Dur, Pesantren di Papua tak Jadi Dihancurkan"